Selasa, 28 Oktober 2014

Supernetting


Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu kesatuan. Supernetting diterapkan pada network yang cukup besar untuk memudahkan proses routing.Supernetting di sebut juga Classless Inter-Domain Routing atau CIDR.
Subnetting dilakukan untuk tujuan memadukan teknologi dari topologi jaringan yang berbeda, membatasi jumlah node dalam satu segmen jaringan dan mereduksi lintasan transmisi yang ditimbulkan oleh broadcast maupun tabrakan (collision) pada saat transmisi data. Subnetting dilakukan dengan mengambil beberapa bit HOST untuk dijadikan bit NETWORK, sehingga terjadi pemindahan “garis pemisah” antara bit-bit network dengan bit-bit host, dengan memperhatikan kebutuhan jumlah Nomor Host untuk setiap Subnet.
Permasalahan lain yang timbul yaitu suatu network tidak mampu menampung sejumlah Host yang diperlukan (sebagai contoh, jumlah Host maksimum dari kelas C adalah 254 buah), dan jika hal ini terjadi (misalkan jumlah Host yang akan digabung >1000 buah), maka untuk mengatasinya dilakukanlah penggabungan dari beberapa jaringan kelas C.

Dalam membuat suatu jaringan komputer yang sangat besar kita perlu men-supernetting jaringan alasanya agar :
1. Umumnya jumlah alamat yang tersedia di dalam kelas A dan B terlalu
    besar untuk kebanyakan organisasi
2. Sedangkan alamat yang tersedia di dalam kelas C hanya 256, ini terlalu
    kecil untuk kebanyakan organisasi
3. Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori
    Pada router tersebut.
4. Menggabungkan jumlah IP yang tidak mencukupi dari sebuah kelas IP Dan
    menghindari router.


Prosedur Supernetting :
1. Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host         yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address. 
2. Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti             semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang                 dipinjam dari bit Network) dengan bit 0. 

Contohnya :
Pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 3 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking : 
Sebelum Subnetting : 110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses netmasking : 11111111 . 11111111 . 11111111. 00000000
Subnet-mask Kls-C : 255 . 255 . 255 . 0
Setelah Supernetting : 110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnhh.hhhhhhhh
Proses netmasking : 11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask : 255 . 255 . 248 . 0


0 komentar:

Posting Komentar